http://thesituationist.wordpress.com |
Teraduk endapannya.
Melihat-lihat mereka membuat beberapa jenak saya terlupa soal keberadaan dan rasa tak berarti yg sejak tengah malam menghantui, yang membawa saya ke perpustakaan nasional di Salemba ini.
Manusia bukanlah apa-apa, termasuk saya tanpa topangan maha dahsyat dari Penggenggam Alam Semesta ini. Manusia memang tempat aib ibarat air laut di palnet bumi hanya saja Allah berbaik hati menutupinya.
Ah, itu saya! Saya yang tidak ada artinya, tidak dianggap sebagai sesuatu, segala upaya penjagaan terhadap diri ini tidak ada apa-apanya jika bukan Allah yang membangunkan saya malam tadi. Dua malam tepatnya. Kenapa bisa begitu teganya? Saya memang tidak ada artinya begini.
Memuliakan. Dimuliakan
http://muslim1st.com |
hanya saja sementara ini saya masih mau di sini, di tempat itu pun tak mengapa, asal jangan tempat pulang dulu, plis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar