Senin, 08 November 2010

Bukan Galau Lebih Serius Dari Itu

http://thesituationist.wordpress.com
Hari ini puas sekali browsing sanasini, pengajarmuda Indonesia Mengajar sudah diberangkatkan, Halmahera, Bengkalis, pedalaman Kalimantan, dan beberapa pelosok lain yang saya sendiri tidak hapal namanya. Melihat blog dan akun fesbuk mereka serasa melihat mimpi-mimpi anak Indonesia, serasa melihat mimpi sendiri lewat orang lain, seperti melihat dongeng.. karena sayangnya seberapa besar pun ingin, saya tidak bisa menjadi bagian dari 51 pemuda itu. ~aaahhh.. iri..


Teraduk endapannya.


Melihat-lihat mereka membuat beberapa jenak saya terlupa soal keberadaan dan rasa tak berarti yg sejak tengah malam menghantui, yang membawa saya ke perpustakaan nasional di Salemba ini. 


Manusia bukanlah apa-apa, termasuk saya tanpa topangan maha dahsyat dari Penggenggam Alam Semesta ini. Manusia memang tempat aib ibarat air laut di palnet bumi hanya saja Allah berbaik hati menutupinya.


Ah, itu saya! Saya yang tidak ada artinya, tidak dianggap sebagai sesuatu, segala upaya penjagaan terhadap diri ini tidak ada apa-apanya jika bukan Allah yang membangunkan saya malam tadi. Dua malam tepatnya. Kenapa bisa begitu teganya? Saya memang tidak ada artinya begini.


Memuliakan. Dimuliakan




http://muslim1st.com
Ah, betapa baiknya Allah pada saya.. atas segala kezoliman saya atas-Nya atas diri sendiri. Saya berpikir dosa apa yang sudah saya buat sehingga Allah timpakan ini? Tapi toh, nyatanya tidak benar-benar menimpa. Saya linglung, tidak ada yang bisa dipercaya. Hanya satu, melakukan segala hal yang Allah telah tetapkan, diinginkan-Nya atas manusia beriman, lebih dari cukup untuk membuat hidup seimbang serta berbahagia...




hanya saja sementara ini saya masih mau di sini, di tempat itu pun tak mengapa, asal jangan tempat pulang dulu, plis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar