Sabtu, 01 Januari 2011

Tahun Baru Lagi

Ini sebetulnya catatan yang mulai ditulis pada malam 25 November 2010 yang selesai pada 26 November tengah malam. Diterbitkan di notes facebook dengan judul Kicau Racau Parau Tengah Malam - Sesaat Menjelang Tahun Baru. Mumpung momentum juga mendukung, 2011 menjelang, gw mau mengingatkan diri lagi.  Padahal ini maksudnya juga memposting tulisan ini yg lama tertunda karena blog sempat" hilang".

Buat gw yang namanya tahun baru itu bertolak dari waktu lahir diri sendiri, karena memang saat itulah hidup bagi seseorang dimulai. Emang sih, buku catatan amalan diganti saat tahun hijriyah berganti, tp bolehlahpenambahan usia ini gw jadikan sebagai cambukan karena kesempatan yang semkin menipis. Dan beberapa tahun ke belakang, gw sudah menggeser resolusi2  tahun baru gw ini ke akhir november. Meskipun belum sespesifik yang gw buat tahun ini, tp tahun-tahun lalu gw berusaha mencapai dan menjadi  target-target itu.
Twentythree is a huge number, eh? sure I need to push myself to do these year tough goals!

Asiknya, beberapa hari menjelang usia dua puluh tiga ini, gw dipaksa menjalani masa pendewasaan yang lain lagi. Gasp! rough thing in the begining of my 23dr years!!  Yah, banyak sekali pemikiran dan alasan yang hadir di kepala gw, kenapa ujian ini hadir menjelang tahun baru gw. Hal-hal baik yang harus gw serap segera tentunya.

Sudah mau hari ketiga bagi gw untuk mengurus bayi  tiga bulan yang cantik dan sholihah ini, dear pippy. Ditambah dua kakaknya yang tak kalah cantik dan sholihah. Dapatkan dibayangkan? Ini mengurus bayi 3 bulan yang diberi asi ekslusif  dari bundanya yang tengah  dirawat krn dbd dan dua orang kakak sakit. Fase pendewasaan yang luar biasa dahsyat! semoga gw bisa melewatinya dengan cemerlang. (aamiin ya Rabb)

Betapa hari pertama begitu menguras perasaan, pikiran, dan tenaga.  Gw harus segera menemukan ritme, menenangkan diri, mengusai masalah, dan mengikhlaskan segala hal ini supaya ada nilainya. Gw kuat (menguatkan diri lebih tepatnya). Meskipun deraian airmata tumpah juga sore harinya saat besuk dan bawa pippy ke bundanya di rumah sakit, gw yakin selalu pada pertolongan Allah. Apa sebab gw  jadi begitu emosional? Butuh berdamai dengan perasaan dan bedialog baik-baik dengan alter-fathia. Yah.. selama ini gw pikir gw sudah sanggup menaklukan anak-anak, “Gw bisa koq ngurus anak, gw kan bisa selama ini ngurus keponakan” , “Gw siap koq untuk punya anak,” Nyatanya pippy adalah tantangan tersendiri, bayi dengan asi eksklusif gitu. Menyendokinya dengan makanan asing untuk pertama kali, membuatnya muntah berkali-kali. Cucian jadi menumpuk. Tidak rewel memang bayi  ini, tp apalah daya jika pipi gembul pippy menyusut? Lebih-lebih jatuh sakit karena salah urus?  Kakak-kakak pun harus diurus sedemikian rupa. Ini namanya meletakkan kepercayaan sang bunda pada tempatnya, sekuat tenaga. Ini sudah dengan bantuan lho! Tapi rasanya buruk sekali, tak tertangani! Malam hari pertama tanpa abi dan bunda, kakak hawla badannya panas, onei-chan belum sembuh benar, dan pippy.. badan pippy koq anget juga?? Kesombongan itu jelas runtuh. Getas. Bukankah sudah kuingatkan padamu dear, fath.. Allah Mahabaik menyembunyikan aib-aib manusia, aib-aibmu, apalah jadinya dirimu tanpa Allah lakukan itu, cause actually u're just nothing...

Dan gw pun menciut membayangkan,  apalah jadinya saat gw pnya anak nanti?? Suplai energi dan motivasi macam apa yg gw perlukan untuk bertahan agar kesampaian anak-anak gw nanti tumbuh cemerlang? Ini baru soal ngurus pippy dan kakak2nya yang pertanggungjawabannya langsung beberapa hari ke depan dan masih di dunia dan masih banyak pemakluman. Ini baru tanggung jawab sm kakak gw! (okelah gw memang bertanggung jawab pd Allah dalam hal ini, tp cuma untuk beberapa hari kan?) Gw jelas-jelas lemas saat menyadari, ketika gw nikah dan punya anak nanti, pertanggungjawaban gw ke Allah langsung! Ummul madrosah. Pilihannya mendidik anak dengan ilmu dan amal yang baik atau membiarkan semua mengalir begitu saja? Karena konsekuensinya pun jelas, putih atau hitam buat gw.

Gw punya kata2 favorit yang berkaitan dg pernikahan yang sudah gw jadikan rujukan pribadi selama ini, “Nikah itu resikonya punya anak, kalo belum siap punya anak ya jangan nikah dulu.”  Naïf sepertinya, secara teknologi sudah maju luar biasa, lagian pede bener, belum tentu juga langsung hamil dan melahirkan. Tapi sebetulnya Allah memang pengen kita punya banyak anak kan? (nanti dicari rujukan resminya), mau dikasih benteng setebal apapun menurut manusia klo udah, “KUN”, ya “fayakun” kan?

Hahaha, jadi intinya gw belom siap yaa... punya anak.. meskipun sebetulnya bersama anak-anak setiap harinya adalah kebahagiaan tak terbeli.

Yah bersyukur luar biasa memiliki kelruarga ini, papa,mami, teh ageung, teh elly, dan teh egay. Plus 3 kakak ipar dan tiga belas keponkan :D. Gw sangat beryukur Allah kasih gw kesempatan untuk belajar dari kakak2 gw, melihat tiga contoh rumah tangga yang berbeda, tiga contoh pola komunikasi yang berbeda, tiga pola didik anak yang berbeda. (meskipun yang kayak gini2 kadang-kadang bikin gw enggan nikah, hahahaha). Hal-hal yang sudah gw catat, yang perlu gw lakukan. Dan hal-hal yang sudah gw tandai, bukan dihapus karena menjadi tanda agar tidak dilakukan.

Bersyukur untuk kelurga besar yang menakjubkan!

Bersyukur untuk saudara2 ketemu gede yang hebat! Belum pernah merasa dicintai seperti dicintai kalian sebelumnya. Kalian yang baik, sholih, pemurah, dan bisa dipercaya. How.. lovely!

Ini sebenarnya ngambang bener, yah.. namanya juga racauan parau. Semoga gw diberi kesempatan untuk menuliskan pengalaman menjadi "ibu" minus banyak hal selama beberapa hari ini. Saatnya kembali bersama kakak, onei-chan, dan pippy. Misiion hasnt acomplish yet.

Lakukan yang terbaik agar tak ada alasan untuk sesal.. Minta pada Allah agar takada alasan untuk sesal..

Selamat menjalani usia 23, dear me.. melesat bersama upaya memeluk hangat rangkaian capaian dan raihan tahun ini,  semoga Allah berkahi :D

Blog Gw Hilang

Selama beberapa saat, hampir satu bulan, gw kehilangan akses terhadap blog gw ini. Sudah log on berkali-kali, coba utak-atik ke sana kemari tapi bergeming. Katanya gw ga punya blog dari akun gmail gw. What??? gw udah punya setidaknya lima tulisan dalam blog itu, kok bisabisanya ngilang??

Saat gw coba buka momijiwarnawarni.blogspot.com, ternyata masih ada. Tapi kenapa gw ga bisa mengakses dari gmail gw??!?!?!? Gw malah disuruh bikin blog baru, alhasil, di tengah kebingungan, gw pun ga jadi posting. Beberapa kali dalam beberapa hari gw masih nyoba, dan masih ga bisa..

Dan menjelang tahun baru ini misteri terungkap, gw punya dua akun gmail yang beda tipis dan gw ga sadar. fath.historyedu dengan fathia.historyedu, bener2 ga ngeh! selama ini gw ngeblog dari akun kedua, sementara setelah beberapa waktu gw justru buka dari akun pertama. Kapan bikinnya ya?? How dodol!

Okelah.. sekarang baru deh bisa ngeksis lagi via tulisan2 di blog. Part of resulution neh..hohohohoho